Jakarta, 17 Juli 2025 – Platform game daring Roblox kembali jadi sorotan karena dianggap tidak ramah bagi anak dan remaja. Beberapa laporan dari media internasional mengungkap bahwa pengguna muda sering terpapar konten eksplisit dan berinteraksi dengan pelaku grooming, meski perusahaan mengklaim telah meningkatkan fitur keamanan.
Paparan Risiko dan Investigasi Ahli
Penelitian oleh Revealing Reality, dikutip The Guardian, menyebut risiko bagi pengguna berusia lima tahun sangat tinggi. Anak-anak dapat berkomunikasi dengan orang dewasa di ruang privat dan konten saringannya tidak selalu efektif. Beberapa orang dewasa bahkan berhasil meminta informasi pribadi kepada pengguna di bawah umur dengan mudah.
Orang tua mengungkap pengalaman traumatis anak-anaknya setelah menjumpai konten seksual eksplisit, bullying, dan kecanduan digital yang parah .
Respon Roblox dan Pendapat CEO
CEO Roblox, David Baszucki, menegaskan platform tetap berkomitmen melindungi pengguna muda. Ia menyatakan setiap insiden serius dianggap satu terlalu banyak, dan platform terus meningkatkan kontrol moderasi dengan lebih dari 200 sistem AI.
Namun, ia juga menyarankan orang tua yang merasa khawatir untuk tidak memperbolehkan anak menggunakan Roblox sama sekali.
Langkah Keamanan Terbaru
Sebagai respons terhadap tekanan publik, Roblox tengah memperketat verifikasi usia dan komunikasi bagi remaja. Fitur “Trusted Connections” hanya dapat digunakan oleh pengguna 13–17 tahun yang melakukan verifikasi wajah atau ID. Kontrol privasi dan batasan waktu bermain juga ditingkatkan untuk mendukung kesehatan digital pengguna remaja.
Tata Kelola Pengeluaran dan Pembelian
FTC di Amerika Serikat menerima banyak keluhan terkait pembelian tidak terkendali dalam Roblox via kartu kredit tanpa izin orang tua. Anak-anak sering melakukan pembelian besar tanpa sepaham mereka, meski kini Roblox menambahkan batas transaksi dan notifikasi kepada orang tua .
