Surabaya, 5 Juli 2025 – Puasa Asyura merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada tanggal 10 Muharram. Berikut ulasan lengkap mengenai makna, tata cara pelaksanaan niat, dan keutamaan menurut dalil shahih.
1. Sejarah & Makna
Puasa ini memiliki akar sejarah dari Nabi Musa AS, yang berpuasa mensyukuri keselamatan Bani Israil dari Fir'aun. Nabi Muhammad SAW juga meneruskan tradisi ini, dan bahkan menambah sunnah puasa Tasu’a (9 Muharram) untuk membedakan dari praktik kaum Yahudi.
2. Niat Puasa Asyura
Bacaan niat bisa diucapkan saat sahur atau pagi (jika terlewat):
Sumber: NU Online
3. Tata Cara Pelaksanaan
- Niat sebelum subuh atau di pagi hari sebelum berbuka.
- Makan sahur, berpuasa sejak fajar hingga maghrib.
- Menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang membatalkan puasa.
- Berbuka ketika adzan Maghrib berkumandang.
4. Keutamaan & Dalil
Beberapa keutamaan puasa Asyura menurut hadits sahih:
- Menghapus dosa-dosa kecil setahun sebelumnya.
- Menjadi puasa sunnah paling utama setelah Ramadan.
- Di antara sunnah Nabi, seperti puasa tiga hari tiap bulan.
5. Larutkan dengan Sunnah Tasu’a
Nabi menganjurkan puasa Tasu’a (9 Muharram) bersama Asyura untuk penyempurnaan dan membedakan dari kaum Yahudi.
